Bulan puasa adalah bulan penuh berkah yang biasanya disambut dengan meriah. Tetapi, bagi sebagian orang, bulan puasa juga bisa menjadi bulan yang menguras kantong. banyak orang yang cenderung boros pada saat bulan puasa, baik karena ini memenuhi kebutuhan berbuka puasa, membeli takjil, ataupun memberi hadiah lebaran.
Kebiasaan boros pada bulan puasa bisa berdampak buruk pada keuangan pribadi apalagi jika kamu memiliki pinjaman uang tunai yang harus dilunasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja kebiasaan boros yang sering dilakukan orang serta cara menghindarinya agar keuangan kamu bisa lebih baik di Ramadan 2025 nanti.
1. Terlalu Sering Makan di Luar
Salah satu kebiasaan boros yang sering dilakukan pada saat bulan puasa adalah makan di luar ketika berbuka hampir setiap hari. Padahal makan di luar bisa menghabiskan banyak uang, terutama jika kita memilih tempat makanan yang cukup mahal dengan alasan gengsi karena harus memenuhi undangan kebutuhan buka bersama teman-teman.
Untuk menghindari kebiasaan tersebut, kita bisa masak sendiri di rumah atau membawa bekal dari rumah. Dengan begitu, kita bisa menghemat uang dan tetap mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi. Apalagi jika kamu dalam program diet sehingga harus menyiapkan makanan yang lebih sehat rendah kalori maupun gula. Salah satu yang lebih mudah untuk dipersiapkan adalah makan yang berserat seperti dari sayuran maupun buah-buahan.
2. Bersikap Berlebihan Saat Berburu Takjil
Godaan pada saat bulan puasa yang paling pertama mungkin sulit untuk dihindari yaitu saat membeli takjil. Seringkali kita menjadi lapar mata karena ingin mencoba berbagai jenis aneka makanan yang hanya ada pada saat bulan puasa saja. Sayangnya rasa kangen tersebut justru malah harus diobati dengan jajan berlebihan sehingga bukan hanya beresiko terhadap kondisi tubuh tapi juga keuangan.
Agar tidak boros kita bisa membuat daftar menu takjil terlebih dahulu. Mulai dari jumlah yang diperlukan sampai dengan kategori yang sesuai dengan kebutuhan. Kita juga bisa membuat taksi sendiri di rumah sehingga lebih hemat dan lebih terjamin kebersihannya. Lebih baik lagi cukup berbuka membatalkan puasa dengan 3 butir kurma seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
3. Tergoda Promosi dan Diskon Lebaran
Saat bulan puasa Sudah lumrah bahwa beberapa tokoh menawarkan berbagai macam promosi dan diskon. hal ini bisa membuat kita tergoda untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak dibutuhkan. hanya saja ada ketakutan bahwa harga tersebut akan naik setelah lebaran sehingga mendorong kita untuk membelinya pada saat ada promosi ataupun diskon lebaran.
Untuk menghindari godaan ini kita bisa membuat daftar belanja sebelum berbelanja dan hanya membeli barang yang memang dibutuhkan saja. Kalaupun harus membelinya bisa dilakukan secara online sehingga lebih praktis dan mudah dengan pembayaran dari Kredivo yang memberikan cicilan tenor 3 bulan dengan bunga 0%. Enaknya lagi pakai Kredivo karena bisa mengajukan pinjaman uang tunai. Khusus member Premium bisa mendapatkan limit pinjaman sampai dengan 50 juta Rupiah.
4. Terlalu Banyak Beli Hampers Lebaran
Membeli kado ataupun hampers pada saat lebaran adalah tradisi yang baik karena diajarkan oleh nabi untuk menggembirakan orang lain. Namun, jika kita memberikan kado yang terlalu banyak kepada orang lain bisa-bisa kantong kita jebol.
Agar lebih hemat kita bisa memberikan kado yang lebih sederhana atau membuat kado sendiri. Misalnya jika ingin memberikan makanan, kamu bisa memasak sendiri mengemas sendiri. Dengan harga yang lebih hemat, lebih bersih, maupun lebih higienis buat orang yang kita berikan. Kado yang kita berikan pun lebih personal karena dimasak sendiri. Dengan begitu, membuat hampers lebaran tidak perlu lagi mahal yang penting dari niat baik dan keikhlasan pada saat memberikannya kepada orang lain.
5. Tidak Membuat Anggaran yang Jelas
Penyebab lain yang membuat kita menjadi boros pada saat bulan puasa karena tidak membuat anggaran keuangan yang jelas. Tanpa anggaran, kita tidak bisa mengontrol pengeluaran kita dan bisa saja menghabiskan uang lebih dari yang seharusnya.
Supaya lebih hemat kita perlu membuat anggaran terlebih dahulu. Sesuaikan pengeluaran dengan pemasukan ataupun penghasilan yang diterima setiap bulan. Paling tidak pengeluaran diambil setengahnya dari penghasilan perbulan. Dengan begitu anggaran kita yang lain masih bisa disisakan untuk tabungan, dana darurat, investasi, dan yang lain sebagainya.